Selasa, 26 April 2011

Sejarah Nabi Muhammad SAW 2


Masa Remaja

*       Menggembala Kambing
Hidup di dalam keluarga sang paman yang pas-pasan ternyata tidaklah menyulitkan bagi seorang Muhammad. Bahkan ia justru sangat berterima kasih atas jasa keluarga pamannya yang tak terhingga. Karena ia mendapatkan banyak pelajaran dan pedoman untuk bertingkah laku yang baik dari keluarga pamannya.
 Bersama anak-anak Abu Thalib, Muhammad telah terbiasa bekerja keras. Seperti menggembala kambing. Menggembala kambing memang sudah dilakukan Muhammad sejak ia berusia 2 tahun. Saat itu, ia masih berada dalam asuhan Halimatus Sa’diyah. Jadi, sang paman pun tidak repot-repot dalam mengasuh Muhammad. Ia sangat bangga memiliki keponakan seperti Muhammad.

Sebagian besar masa remaja Muhammad memang dihabiskan dengan menggembala kambing. Ia berbeda dengan teman-temannya yang lebih banyak bermain daripada bekerja. Namun ia tak merasa bosan atau pun lelah membantu pamannya. Baginya, apa yang ia lakukan itu tidak seberapa bila dibandingkan dengan kasih saying yang diberikan keluarga pamannya kepadanya.
                                                                                           
*       Ramalan Bukhaira
Ketika Muhammad berusia 12 tahun, Abu Thalib  pernah mengajaknya ikut kafilah dagang ke negeri Syam (Syiria). Kafilah (rombongan) mereka selalu dinaungi awan, sehingga terhindar dari terik matahari yang menyengat. Awan itu menarik perhatian seorang pendeta Nasrani di Busra, dekat Syam yang bernama Bukhaira. Pendeta itu teringat akan isi kitab anutannya, bahwa kelak akan datang seorang nabi terakhir dari Gurun Hiraj. Di gurun itulah Mekah berada.
Pendeta itu pun mengajak kafilah yang diikuti Muhammad berbincang-bincang. Ia menanyakan segala hal tentang Muhammad. Setelah mengetahui bahwa Muhammad yatim piatu sesuai dengan apa yang dikatakan kitabnya, ia pun meyakini bahwa Muhammad adalah orang besar yang akan memimpin umat, calon rasul yang terakhir, penutup para nabi. Ia juga berpesan agar Abu Thalib menjaga Muhammad baik-baik dan berhati-hati terhadap orang Yahudi. Karena mereka akan berbuat jahat bila mengetahui siapa sebenarnya Muhammad.

*       Berdirinya Hilful Fudhul
Pada usianya yang ke 14 tahun, Muhammad pernah mengalami peperangan besar antarsuku Qurays dan Kinanah di satu pihak dengan suku Qais di lain pihak yang dikenal dengan Perang Fijar. Perang ini terjadi di daerah suci pada bulan-bulan suci atau pada bulan Dzul Qa’idah Harbul Fijar artinya perang yang memecahkan kesucian. Oleh karenanya perang ini untuk mempertahankan Mekah dari kesucian.
Dalam perang tersebut Muhammad berperan sebagai pengumpul mata panah yang dilemparkan oleh musuh, yang kemudian diserahkan kepada pamannya. Sampai dengan berakhirnya perang Fijar yang dikarenakan seruan dari para pembesar Qurays untuk mengadakan perdamaian Fudhul.
Melihat banyak korban berjatuhan, muncullah inisiatif dalam diri Muhammad untuk membentuk komite perdamaian. Maka, ketika beliau berusia 20 tahun beliau memprakarsai berdirinya komite perdamaian yang dinamakan Hilful Fudhul.
Melalui Hilful Fudhul ini sifat kepemimpinan Muhammad mulai tampak. Beliau kemudian terkenal sebagai orang yang terpercaya karena kejujurannya, sehingga beliau mendapat gelar Al-Amin (orang yang terpercaya).
Muhammad tidak pernah melakukan perbuatan-perbuatan maksiat selayaknya pemuda-pemuda yang lain. Namun, Muhammad pernah meniru perbuatan teman-temannya. Ketika itu, dia masih jadi penggembala kambing, pada masa kanak-kanak. Dia berangkat ke Mekah. Saat itu ada pesta perkawinan. Muhammad bermaksud menonton hiburan-hiburan yang ada, tetapi Allah tidak mengizinkannya. Tiba-tiba ia diserang kantuk dan matanya pun terpejam.
Keesokan harinya, Muhammad menceritakan pengalamannya kepada anak-anak gembala. Setelah mendengar cerita Muhammad, anak-anak tersebut malah menghasut Muhammad untuk datang lagi ke pesta. Muhammad terhasut, ia pun datang lagi ke pesta. Tetapi lagi-lagi serangan kantuk menyerangnya. Muhammad pun jera dan tidak pernah lagi berkeinginan menonton pesta apapun.

bersambung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Words of Wisdom

Gravitasi tidak bertanggung-jawab atas orang yang jatuh cinta

Barangsiapa yang tidak pernah melakukan kesalahan, maka dia tidak pernah mencoba sesuatu yang baru

Jika A sama dengan kesuksesan, maka rumusnya adalah A=X+Y+Z. X adalah kerja, Y adalah bermain, Z adalah menjaga mulut agar tetap bungkam


By Albert Einstein
source: Words of Wisdom - Einstein